KOMUNIKASI MULTIKULTURALISME
KOMUNIKASI MULTIKULTURAL
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
A.Pengertian Komunikasi
Meskipun kita sering berkomunikasi, namun
mungkin sekali kita tidak memahami betul apa yang sedang dilakukan itu memenuhi
syarat-syarat berkomunikasi yang baik dan benar. Salah satu cara untuk memahami
komunikasi adalah dengan memahami pengertian komunikasi itu sendiri.
Kata atau istilah komunikasi merupakan terjemahan bahasa inggris communication yang dikembangkan di amerika serikat dan komunikasipun berasal dari unsur pesurat kabaran, yakni jouenalism. Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari sudut, yaitu: dari sudut bahasa (etimologi) dan dari sudut istilah (terminologi). Komunikasi menurut bahasa atau etimologi dalam ensiklopedia umum diartikan dengan perhubungan, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu:
1.Comunicare, yang berarti berpartisipasi ataupun meberitahukan.
2.Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-mana.
3.Communis opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat mayoritas.
4.Communico, yang berarti membuat sama.
5.Demikian juga communication berasal dari kata latin communication yang juga bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna mereka.
Komunikasi adalah transmisi informasi dari seorang individu atau kelompok kepad individu atau kelompok lain, komunikasi merupakan dasar semua bentuk interaksi social. Dalam konteks tatap muka, komunikasi tidak saja diperlihatkan melalui penggunaan bahasa semata-mata, tetapi menggunakan juga tanda-tanda tubuh yang membutuhkan interpretasi tentang apa yang dikatakan dan dibuat oleh orang lain. Dengan berkembangnya media tulisan dan elektronik, seperti radio, televise, atau computer, komunikasi mengubah relasi tatp muka dengan cepat.
B.Pengertian Budaya
Selanjutnya adalah pengertian dari kebudayaan, yaitu yang berasal dari kata sansekerta Buddhayah sebagai bentuk dari buddhi, yang berarti budi atau akal. Bahasa inggrisnya adalah Culture yang berasal dari kata latin Colere, yang berarti mengolah, mengerjakan atau sebagai segala daya dan usaha manusia untuk mengubah alam.
Dalam ensiklopedia umum, budaya diartikan sebagai keseluruahan warisan social yang dapat dipandang sebagai hasil karya yang tersusun menurut tata tertib teratur, biasanya terdiri daripada kebendaan, kemahiran tehnik, pikiran dan gagasan, kebiasaan dan nilai-nilai tertentu, organisasi social tertentu, dan sebagainya.
C.Pengertian Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi
lintas budaya adalah:
1.Suatu studi tentang perbandingan gagasan atau konsep dalam berbagai kebudayaan,
2.Perbandingan antara satu aspek atau minat tertentu dalam satu kebudayaan.
3.Atau perbandingan antara satu aspek atau minat tertentu dengan satu atau lebih kebudayaan lain.
1.Suatu studi tentang perbandingan gagasan atau konsep dalam berbagai kebudayaan,
2.Perbandingan antara satu aspek atau minat tertentu dalam satu kebudayaan.
3.Atau perbandingan antara satu aspek atau minat tertentu dengan satu atau lebih kebudayaan lain.
Disini terlihat bahwa arti komunikasi anatar budaya itu lebih meliputi interaksi antarorang dari latar belakang budaya yang berbeda-beda, dimana definisi komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang mempunyai perbedaan budaya, baik dari bahasa, symbol-simbol atau latar belakang di mana ia berada, komunikasi antar budaya pada dasarnya mengkaji bagaimana budaya berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi, apa makna verbal dan nonverbal menurut budaya-budaya bersangkutan.
Sedangkan komunikasi lintas budaya lebih menekankan pada perbandingan interaksi antar orang dari latar belakang budaya yang sama, atau perbandingan suatu aspek tertentu dari suatu kebudayaan dengan orang-orang dari suatu latar belakang budaya lain.
D.Alasan
mempelajari komunikasi lintas budaya menurut Litvin (1977) :
a.Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan.
b.Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut meskipun nilai-nilainya berbeda.
c.Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakat lainnya.
d.Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.
e.Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang berlaku.
f.Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai budaya lain.
g.Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan orang lain kita memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan dan masalah manusia.
h.Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah suatu usaha yang memerlukan keberanian dan kepekaan. Semakin mengancam pandangan dunia orang itu bagi pandangan dunia kita, semakin banyak yang harus kita pelajari dari dia, tetapi semakin berbahaya untuk memahaminya.
i.Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan multikultural.
j.Perbedaan-perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan penerimaan dalam komunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut secara arbitrer tidaklah menyusahkan atau memudahkan.
k.Situasi-situasi komunikasi antar budaya tidaklah statik dan bukan pula stereotip. Karena itu seorang komunikator tidak dapat dilatih untuk mengatasi situasi. Dalam konteks ini kepekaan, pengetahuan dan keterampilannya bisa membuatnya siap untuk berperan serta dalam menciptakan lingkungan komunikasi yang efektif dan saling memuaskan.
a.Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan.
b.Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut meskipun nilai-nilainya berbeda.
c.Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakat lainnya.
d.Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.
e.Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang berlaku.
f.Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai budaya lain.
g.Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan orang lain kita memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan dan masalah manusia.
h.Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah suatu usaha yang memerlukan keberanian dan kepekaan. Semakin mengancam pandangan dunia orang itu bagi pandangan dunia kita, semakin banyak yang harus kita pelajari dari dia, tetapi semakin berbahaya untuk memahaminya.
i.Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan multikultural.
j.Perbedaan-perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan penerimaan dalam komunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut secara arbitrer tidaklah menyusahkan atau memudahkan.
k.Situasi-situasi komunikasi antar budaya tidaklah statik dan bukan pula stereotip. Karena itu seorang komunikator tidak dapat dilatih untuk mengatasi situasi. Dalam konteks ini kepekaan, pengetahuan dan keterampilannya bisa membuatnya siap untuk berperan serta dalam menciptakan lingkungan komunikasi yang efektif dan saling memuaskan.
E.Tujuan mempelajari komunikasi lintas
budaya, menurut Litvin (1977)
a). Menyadari budaya sendiri
b). Lebih peka secara budaya
c). Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang tersebut.
d). Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri
e). Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang
f). Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri.
g). Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya
h). Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan keterbatasan-keterbatasannya.
i). Membantu memahami model-model, konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi bidang komunikasi antar budaya.
j). Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami.
F.Strategi Komunikasi Lintas Budaya
Strategi komunikasi lintas budaya merupakan suatu strategi yang yang sangat penting dalam membangun sebuah organisasi, munculnya strategi komunikasi lintas budaya ini di dorong oleh faktor globalisasi yang semakin berkembang saat ini dan di dukung oleh keanekaragaman budaya yangterdapat dalam satu negara itu sendiri. Oleh sebab itu muncul-lah strategi komunikasi lintas budaya dimana dalam strategi ini terdapat cara untuk mengatasi perbedaan-perbedaan budaya.
Semakin meningkatnya globalisasi dalam dunia bisnis, sebuah organisasi harus semakin jeli dan selektif dalam memilih strategi-strategi yang digunakan untuk mengatasi perbedaan budaya. Observasi dan evaluasi harus dilakukan se-efektif mungkin agar dapat menentukan dan membuat suatu strategi komunikasi lintas budaya yang efekti. Komparasi dengan teori-teori yang ada dapat mendukung suatu stretegi komunikasi lintas budaya.
Definisi
Komunikasi Lintas Budaya
1.
Sebutan KLB (cross culture) sering digunakan untuk menyebut makna KAB
(interculture),
tanpa dibatasi konteks geogafis, ras dan etnik. Karenanya, KLB
didefinisikan
sebagai analisis perbandingan yang memprioritaskan relativitas
kegiatan
kebudayaan. KLB umumnya lebih terfokus pada hubungan antar
bangsa
tanpa harus membentuk kultur baru sebagaimana yang terjadi dalam
KAB
(Purwasito, 2003)
2.
Menurut Fiber Luce (1991) hakikat studi lintas budaya adalah studi komparatif
yang bertujuan membandingkan : (1) variabel budaya tertentu, (2)
konsekuensi
atau akibat dari pengaruh kebudayaan, dari dua konteks
kebudayaan
atau lebih. Harapannya dengan studi ini, setiap orang akan
memahami
kebudayaannya sendiri dan mengakui bahwa ada isu kebudyaan
yang
dominan yang dimiliki orang lain dalam relasi antarbudaya. Artinya KAB
dapat
dilakukan kalau kita mengetahui kebudayaan kita dan kebudayaan
orang
lain.
3.
KLB adalah proses komunikasi untuk membandingkan dua kebudayaan atau
lebih
melalui sebuah survey lintas budaya (www.dictionary.com)
4.
KLB menurut Williams (1966) dalam Samovar dan Porter (1976) berkisar pada
perbandingan perilaku
KAB dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan :
(1).
persepsi dari pengalaman, peran lingkungan sosial dan fisik,
(2).
kognisiterdiri unsure-unsur khusus kebudayaan, proses bahasa dan cara berpikir,
(3).
sosialisasi dan
(4).
kepribadian seperti tipe-tipe budaya pribadi yangmempengaruhi etos, tipologi
karakter atau watak bangsa.
Perbandingan
KLB dan KAB
Kesamaan
:
a.
Keduanya menjadikan kebudayaan sebagai varian besar kajiannya
b.
Keduanya memusatkan perhatian pada komunikasi antarpersonal
Perbedaan
:
c.
KLB menekankan perbandingan
d.
KLB mempelajari efek media (perbandingan efek media dengan efek media yang
lain)
e.
KAB menekankan interaksi antarpribadi yang berbeda latar belakang
kebudayaan
f.
KAB mempelajari komunikasi dan hubungan internasional juga
KARAKTERISTIK BUDAYA
1.
Komunikasi dan bahasa
Sistem komunikasi, verbal dan non-
verbal, satu unsur yang membedakan satukelompok dengan kelompok lainnya. Ada
sekitar 15 bahasa utama atau lebih dan tiap –tiapnya terdapat dialek, logat,
jargon dan ragam lainnya. Belum lagi gerak gerik bahasa tubuh yang mingkin
universal namun beda makna secara lokal atau kultural.
2.
Pakaian dan penampilan
Meliputi pakaian, perhiasan dan dandanan.
Pakaian ini akan menjadi ciri yangmenandakan seseorang berasal dari daerah
mana. Atau ciri lukisan pada muka danbadan orang Papua atau orang Indian yang
ada saat akan berperang menandakan
keberanian.
3.
Makanan dan kebiasaan makan
Ciri ini menyangkut hal dalam pemilihan,
penyajian, dan cara makan. Dilarangnyaseorang muslim untuk mengkonsumsi daging
babi, tidak berlaku bagi mereka orangCina. Orang Sunda terkesan senang makan
tanpa alat sendok (tangan saja) akan terlihat kurang sopan bagi mereka orang –
orang barat.
4.
Waktu dan kesadaran akan waktu
Hal ini menyangkut pandangan orang akan
waktu. Sebagian orang tepat waktudan sebagian lain berpandangan merelatifkan
waktu. Ada orang yang tidakmempedulikan jam atau menit tapi hanya menandai
waktunya dengan saat matahari
terbit
atau saat matahari terbenam saja
5.
Penghargaan dan Pengakuan
Suatu cara untuk mengamati suatu budaya
adalah dengan memperhatikan cara danmetode memberikan pujian bagi
perbuatan-perbuatan baik dan berani, lamapengabdian atau bentuk-bentuk lain
penyelesaian tugas.
6.
Hubungan-Hubungan
Budaya juga mengatur hubungan-hubungan
manusia dan hubungan-hubunganorganisasi berdasarkan usia, jenis kelamin,
status, kekeluargaan, kekayaan,kekuasaan, dan kebijaksanaan.
7.
Nilai dan Norma
Berdasarkan sistem nilai yang dianutnya,
suatu budaya menentukan norma-normaperilaku bagi masyarakat yang bersangkutan.
Aturan ini bisa berkenaan denganberbagai hal, mulai dari etika kerja atau
kesenangan hingga kepatuhan mutlak ataukebolehan bagi anak-anak; dari
penyerahan istri secara kaku kepada suaminyahingga kebebasan wanita secara
total.
8.
Rasa Diri dan Ruang
Kenyamanan yang dimiliki seseorang atas
dirinya bisa diekspresikan secara berbedaoleh masing-masing budaya. Beberapa
budaya sangat terstruktur dan formal,sementara budaya lainnya lebih lentur dan
informal. Beberapa budaya sangattertutup dan menentukan tempat seseorang secara
persis, sementara budaya-budaya lain lebih terbuka dan berubah.
9.
Proses mental dan belajar
Beberapa budaya menekankan aspek
perkembangan otak ketimbang aspek lainnyasehingga orang dapat mengamati
perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam caraorang-orang berpikir dan belajar.
10.
Kepercayaan dan sikap
Semua budaya tampaknya mempunyai
perhatian terhadap hal-hal supernatural yangjelas dalam agama-agama dan praktik
keagamaan atau kepercayaan mereka.
ISTILAH BUDAYA YANG PENTING
Untuk membantu
memahami perbedaan budaya perlu untuk memperhatikan
hal-hal berikut
:
a.
Subkultur atau mikrokultur
Dalam masyarakat besar terdapat suatu
budaya besar yang dominan yang sama, dan terdapat di dalamnya sub-kelompok yang
punya ciri yang berbeda dengan sub lainnya. Hal ini diklasifikasikan
berdasarkan usia, kelas sosial, jenis kelamin, ras atauentitas pembeda lainnya.
b.
Unsur universal dan keanekaragaman
Unsur universal ini bersifat umum yang
mengedepankan persamaan di
antaranya.
Misal saja usia. Keanekaragaman memperlihatkan sifat yang lebih khususkarena
mengedepankan nilai perbedaannya. Misal, jenis kelamin.
c.
Perilaku rasional, irrasional, nonrasional
Perilaku rasional adalah apa yang
dianggap orang masuk akal untuk mencapaitujuan-tujuannya. Perilaku irrasional
menyimpang dari norma masyarakat danbersumber dari frustasi dalam memuaskan
kebutuhannya, tanpa logika danmengedepankan respon emosional. Perilaku
nonrasional tidak berdasarkan logika, tidak juga bertentangan dengan ekspektasi
yang masuk akal (dipengaruhi budaya atau subkultural orang lain). Kita tidak
sadar mengapa melakukan, mempercayai danberprasangka menurut pandangan orang di
luar budaya sendiri.
d.
Tradisi
Suatu hal yang dapat diekspresikan dalam
kebiasaan tak tertulis, pantangan dan sanksi-sanksi. Dan ini yang mempengaruhi
akan perilaku dan prosedur suatu budaya.
e.
Keunikan budaya
Menghargai keunikan dari suatu budaya
lain yang asing adalah suatu hal penting. Tetap berkomunikasi dan menghormati budaya
yang beda ini tidak membuatkita dituduh etnoenstrik. Maka untuk memahami
perbedaan-perbedaan budaya secara lebih efektif, langkah pertama yang harus
ditempuh adalah meningkatkan kesadaran budaya seseorang secara umum. Setiap
orang harus memahami konsep budaya dan ciri-cirinya sebelum ia memperoleh
manfaat yang sebaik-baiknya dari studi tentang aspek-aspek khusus budaya asing
ALASAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI LINTAS
BUDAYA
Budaya-budaya yang berbeda memiliki
sistem-sistem nilai yang berbeda dankarenanya ikut menentukan tujuan hidup yang
berbeda, juga menentukan caraberkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh
bahasa, aturan dan norma yang adapada masing-masing budaya. Sehingga sebenarnya
dalam setiap kegiatan komunikasikita dengan orang lain selalu mengandung
potensi Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu
berada pada “budaya” yang berbeda dengan orang lain, seberapa pun kecilnya
perbedaan itu.
Perbedaan-perbedaan ekspektasi
budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal,setidaknya akan menimbulkan
komunikasi yang tidak lancar, timbul perasaan tidaknyaman atau timbul
kesalahpahaman. Akibat dari kesalahpahaman-kesalahpahaman itu banyak kita temui
dalam berbagai kejadian yang mengandung etnosentrisme dewasa ini dalam wujud
konflik-konflik yang berujung pada kerusuhan atau pertentangan antaretnis.
Sebagai salah satu jalan keluar
untuk meminimalisir kesalahpahaman-kesalahpahaman akibat perbedaan budaya
adalah dengan mengerti atau paling tidakmengetahui bahasa dan perilaku budaya orang
lain, mengetahui prinsip-prinsipKomunikasi Lintas Budaya dan mempraktikkannya
dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kebutuhan untuk mempelajari
Komunikasi Lintas Budaya ini semakin terasakankarena semakin terbukanya
pergaulan kita dengan orang-orang dari berbagai budayayang berbeda, disamping
kondisi bangsa Indonesia yang sangat majemuk denganberbagai ras, suku bangsa,
agama, latar belakang daerah (desa/kota), latar belakangpendidikan, dan
sebagainya.
Alasan
Mempelajari KLB:
1.
Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami keanekaragaman budayasangat
diperlukan.
2.
Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota
budayatersebut meskipun nilai-nilainya berbeda.
3.
Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakat lainnya.
4.
Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.
5.
Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola
budaya mendasar yang berlaku.
6.
Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan prasyarat
untukmengidentifikasi dan memahami nilai-nilai budaya lain.
7.
Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan oranglain
kita memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi,perasaan dan
masalah manusia.
8.
Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah
suatuusaha yang memerlukan keberanian dan kepekaan. Semakin mengancampandangan
dunia orang itu bagi pandangan dunia kita, semakin banyak yang haruskita
pelajari dari dia, tetapi semakin berbahaya untuk memahaminya.
9.
Pengalaman-pengalaman antar budaya dapat menyenangkan dan
menumbuhkankepribadian.
10.
Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan
seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap interaksi manusia ke
pandangan multikultural.
11.
Perbedaan-perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan penerimaan
dalamkomunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut secara arbitrer
tidaklahmenyusahkan atau memudahkan.
TUJUAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI LINTAS
BUDAYA
1.
Menyadari bias budaya sendiri
2.
Lebih peka secara budaya
3.
Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain
untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang tersebut.
4.
Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri
5.
Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang
6.
Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu
menerima
gaya dan isi komunikasinya sendiri.
7.
Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan
memelihara
semesta wacana dan makna bagi para anggotanya
8.Membantu
memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara
memperoleh
pandangan ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai,
kebebasan-kebebasan
dan keterbatasan-keterbatasannya.
9.
Membantu memahami model-model, konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi
bidang
komunikasi antar budaya.
10.
Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat
dipelajari
secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami.
MEMAHAMI DAN MENDEFINISIKAN KOMUNIKASI
DAN BUDAYA
Komunikasi Lintas Budaya terjadi bila
pengirim pesan adalah anggota dari suatu budaya dan penerima pesannya adalah
anggota dari suatu budaya yang lain. Oleh karena itu, sebelum membicarakan
Komunikasi Lintas Budaya lebihlanjut kita akan membahas konsep komunikasi dan
budaya dan hubungan di antara keduanya terlebih dahulu.
Pembicaraan tentang komunikasi akan diawali
dengan asumsi bahwa komunikasi berhubungan dengan kebutuhan manusia dan
terpenuhinya kebutuhan berinteraksidengan manusia-manusia lainnya. Kebutuhan berhubungan
sosial ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan
untuk mempersatukan manusia- manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada
komunikan. Dan proses berkomunikasi itu merupakan sesuatu yang tidak mungkin
tidak dilakukan oleh seseorang karena setiap perilaku seseorang memiliki
potensi komunikasi.
Proses komunikasi melibatkan unsur-unsur
sumber (komunikator), Pesan, media, penerima dan efek. Disamping itu proses
komunikasi juga merupakan sebuah prosesyang sifatnya dinamik, terus berlangsung
dan selalu berubah, dan interaktif, yaituterjadi antara sumber dan penerima.
Proses komunikasi juga terjadi dalam konteks fisik dan konteks sosial, karena
komunikasi bersifat interaktif sehingga tidak mungkin proses komunikasi terjadi
dalam kondisi terisolasi. Konteks fisik dan konteks sosial inilah yang kemudian
merefleksikan bagaimana seseorang hidup dan berinteraksi dengan orang lainnya
sehingga terciptalah pola-pola interaksi dalam masyarakat yang kemudian
berkembang menjadi suatu budaya.
Adapun budaya itu sendiri berkenaan dengan
cara hidup manusia. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi,
tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan politik dan teknologi
semuanya didasarkan pada pola-pola budaya yang ada di masyarakat. Budaya adalah
suatu konsep yang membangkitkanminat. Secara formal budaya didefinisikan
sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,kepercayaan, nilai, sikap, makna,
hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta,
objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari
generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok (Mulyana, 1996:18).
Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan
satu sama lain, karena budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa,
tentang apa dan bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk
pesan, dan kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan
pesan. Budaya merupakan landasan komunikasi sehingga bila budaya beraneka ragam
maka beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi yang berkembang
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka. (Hafied Cangara)
Kebudayaan
adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (E. B Taylor)
Adapun
komunikasi lintas budaya sendiri didefinisikan sebagai :
Komunikasi
yang dilakukan oleh dua kebudayaan atau lebih,Komunikasi yang dilakukan sebagai
akibat dari terjalinnya komunikasi antar unsur kebudayaan itu sendiri, seperti
komunikasi antar masyarakatnya.
Jika kita gabungkan dari kedua pengertian
tentang Komunikasi
dan kebudayaan (budaya) maka akan mendapatkan pengertian sebagai berikut
:“Komunikasi Lintas budaya adalah proses dimana dialihkan ide atau gagasan
suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini
bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling
mempengaruhi satu sama lainnya, baik itu untuk kebaikan sebuah kebudayaan
maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi sebagai tahap awal
dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang
menghasilkan kebudayaan yang baru).”
Karakteristik Komunikasi Lintas Budaya
Ada
dua atau lebih kebudayaan yang terlibat dalam komunikasi
Ada
jalan atau tujuan yang sama yang akhirnya menciptakan komunikasi itu
Komunikasi Lintas budaya menghasilkan
kuntungan dan kerugian diantara dua budaya atau lebih yang terlibat,Komunikasi
lintas budaya dijalin baik secara individu anggota masyarakat maupun dijalin
secara berkelompok atau dewasa ini dapat dilakukan melalui media,Tidak semua
komunikasi lintas budaya menghasilkan feedback yang dimaksud, hal ini
tergantung kepada penafsiran dan penerimaan dari sebuah kebudayaan yang
terlibat, mau atau tidaknya dipengaruhi,Bila dua kebudayaan melebur karena
pengaruh komunikasi yang dijalin maka akan menghasilkan kebudayaan baru, dan
inilah yang disebut akulturasi,dll
Komentar
Posting Komentar