CORPORATE PUBLIK RELATION

CORPORATE PUBLIC RELATIONS
PR dalam suatu organisasi seringkali disebut sebagai Corporate PR, tapi seiring dengan perkembangan baru dari kampanye PR dan pemasaran, PR kemudian ditempatkan di bagian Marketing. Fungsi dan peran Corporate PR (CPR) dan Marketing PR (MPR) berbeda.
Thomas L. Harris dalam "The Marketer’s Guide to Public Relations—How Today’s Top Complete Are Using the New PR to Gain a Competitive Edge", mengatakan: the CPR function may well remain a corporate management function, and what is now known as MPR will become a marketing management function. Under such a scheme, the mission of CPR would be to support corporate objectives. The mission of MPR would be to support marketing objectives.
Rhenald Khasali dalam "Manajemen Public Relations", mengatakan, CPR mempunyai tugas yang sangat sensitif, yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah. CPR bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan kedekatan CPR dengan pemimpin puncak dan memerlukan dukungan penuh dari pimpinan puncak, atau di Indonesia dalam hal ini adalah pemegang saham mayoritas.
Perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai anak perusahaan dalam jumlah besar, karyawan yang sangat banyak, kerjasama usaha yang terkait secara nasional maupun internasional dengan badan-badan lain, dan mempunyai banyak unsur lingkungan yang perlu didekati, maka tugas CPR dapat dibagi-bagi lebih detil lagi. Misalnya, hubungan dengan komunitas, pers, dan pemerintah.
Ruang lingkup pekerjaan CPR, antara lain:
·         Hubungan dengan pemerintah: lobi, mempercepat proses prosedur perizinan, memperoleh dukungan-dukungan moril, dan izin-izin legal lainnya;
·         Hubungan dengan komunitas: masalah polusi, keamanan, fasilitas-fasilitas sosial, keterlibatan komunitas, menjadi warga kota/negara yang baik;
·         Hubungan dengan media: press release, press conference, media tour, interview, jurnalisme foto;
·         Hubungan dengan karyawan: moral kerja, citra karyawan, budaya perusahaan, filosofi perusahaan, media internal, dukungan karyawan atas produk-produk perusahaan, kegiatan-kegiatan karyawan.
·         Hubungan dengan pemegang saham
·         Hubungan dengan bank.
·         Hubungan dengan pemimpin-pemimpin opini.
·         Hubungan dengan akademisi.
·         Mengatasi krisis: perusahaan menurun, krisis yang meluas.
Peran CPR:
·         Menumbuhkembangkan citra positif perusahaan (corporate image) terhadap publik eksternal atau masayarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah pihak
·         Membina hubungan yang positif antar karyawan (employee relations), dan antara karyawan dengan pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh corporate culture (budaya perusahaan) yang mengacu kepada disiplin dan motivasi kerja, profesionalisme yang tinggi, serta memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik
·         Pemberian berbagai macam hadiah menarik, souvenir, gift ways pada acara-acara tertentu (special events & PR work programme)
·         Pelaksanaan seminar, presentasi dan lokakarya dengan tema dan pembicara yang menarik melalui acarasponsorship atau kerja sama dengan pihak pers dan lembaga lainnya.
·         Kepedulian terhadap lingkungan hidup, social and environment care, serta bidang kesejahteraan masyarakat lainnya.
·         Membentuk membership yang keanggotannya terdiri konsumen yang setia untuk membentuk suatu kegiatan sebagai pengikat melalui funs clubs lain sebagainya

Ø  Kegiatan coorporate public relations (cpr). Kegiatan cpr dalam sebuah perusahaan merujuk kepada hubungan perusahaan dengan publik internal dan eksternal. Hubungan tersebut di tujukan untuk menciptakan citra baik perusahaan. Seperti contoh, Kelompok cpr salah satu perusahaan menciptakan srategi pengenalan perusahaan kepada publik dalam sebuah acara yang di gelar dalam bentuk pameran. Strategi tersebut sebelumnya di publikasikan kepada karyawan (publik internal) agar komponen perusahaan mengerti dan memahami  apa yang di publikasikan kepada masyarakat luas mengenai perusahaan tersebut.










MARKETING PUBLIC RELATIONS (MPR)
Secara umum Marketing Public Relationsmerupakan suatu proses perencanaan,pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dankepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melaluikesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atauproduknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi parakonsumennya.Philip Kotler yang pertama kali memunculkan konsepMega Marketingyang merupakan perpaduan antara kekuatan Public Relations dan Maketing Mix.Kemudianmuncul lagi istilahMarketing Public Relations(MPR), sebagai pengembangan tahapberikutnya dari konsep sebelumnya (Mega Marketing ) yang dipopulerkan oleh Thomas LHarris sebagai berikut :“ Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan danpengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukanmelalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapatmenghubungkan perusahaan, produknya dengan kebutuhan sertaperhatian pelanggan.
Marketingadalah salah satu fungsi utama dari kegiatan bisnis, sedangkan bidangPublic Relationsmemiliki hubungan kuat dengan fungsi-fungsi finansial dan produksi. DisiniaktivitasPublic Relationslebih dititikberatkan pada hubungan yang berkesinambunganantara organisasi dengan publik, sedangkanMarketinglebih mengutamakan pada upayapencapaian keuntungan finansial bagi perusahaan. Keberadaan Marketing Public Relationsbermanfaat untuk mendukung secara langsung kegiatan promosi perusahaan atau untuk produknya dan untuk membangun citra (image).
 Menurut Widodo Muktiyo, menyebutkanbahwa dalam membangun citra (image) diperlukan strategi dasar :
a) Menentukan kelompok sasaran (memilih segmen sasaran dengan sarana riset pasar)
b) Keberhasilan membangun citra dipengaruhi oleh beberapa faktor :- Citra dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkankelompok sasaran- Manfaat yang ditonjolkan cukup realistis
- Citra yang ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan- Citra mudah dimengerti kelompok sasaran
- Citra merupakan sarana bukan merupakan tujuan usaha
c) Koordinasi di dalam
d) Merger dan Franchising sebagai sarana penunjang membangun citra Marketing Public Relationspenekanannya bukan pada penjualan, namun berperan sebagai pemberiinformasi yang bersifat mendidik dan upaya untuk meningkatkan pengertian lewatpenambahan pengetahuan mengenai suatu produk atau jasa perusahaan, yang akan lebihkuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh konsumen.Peranan Marketing Public Relationsdalam upaya mencapai tujuan utama organisasi perusahaan dalam berkompetisi yaitu :
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengahdiluncurkan
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat atas produk yang ditawarkan atau digunakan
3. Mendorong antusiasme melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaan dan manfaat suatuproduk
 4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dansebagainya demi tercapainya efisiensi biaya
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasikeluhan-keluhan dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya
6. Membantu dalam mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligusmerencanakan perubahan posisi produk yang lama
7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media Public Relations tentang aktivitas danprogram kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup, supayatercapai publikasi yang positif di mata masyarakat atau publik
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik segikuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akanmuncul di masa mendatang.
Contoh MPR
Ø  Kegiatan marketing public relation (MPR) Kegiatan MPR dalam sebuah perusahaan merujuk kepada kegiatan pemasaran produk-produk perusahaan.Seperti contoh dalam sebuah pameran berbagaiperusahaan kepada publik dengan dengan harapan produk tersebut mampu di terima oleh publik atau konsumen. Seorang MPR menciptakan strategi penjualan agar tujuan tersebut tercapai dengan berbagai cara seperti menjelaskan produk knowledge, harga, keuntungan dan kelebihan produk, dan cara penggunaan. Hal tersebut di lakukan dengan cara pendekatan kepada konsumen.



PERBANDINGAN ANTARA MPR DAN CPR

·         MPR lebih banyak memberikan edukasi kepada customer: edukasi ini bisa berupa penggunaan produk yang sudah di launch atau pun yang belum, sedangkan CPR lebih banyak membangun hubungan baik dengan pemerintah: melobi kebijakan pemerintah, mempercepat proses perizinan, membantu masalah perusahaan hingga keringan pajak investasi.
·         MPR lebih fokus kepada peluncuran merek dan produk sedangkan CPR lebih kepada pengembangan komunitas (program pendidikan, fasilitas sosial dll).
·         Kalau MPR lebih banyak membantu media melakukan tes produk (edukasi kepada media) sedangkan CPR lebih banyak mengembangkan kepercayaan internal employee.
·         MPR banyak mengembangakan pelayanan publik kepada konsumen, sedangkan CPR lebih banyak menjalin kontak reguler dengan para pembentuk ophini publik, baik dari kalangan akademis dan juga praktisi.
·         MPR mengumumkan penggunaan teknologi baru yang digunakan oleh produk. Tetapi CPR banyak berurusan dengan stakeholders.


Komentar

Postingan Populer